Bangun dari Tidur yang Panjang
Selamat berakhir pekan,
sesuai postingan sebelumnya gue bilang bakal nulis lagi. paling enak nulis blog, karena nulis tentang apa yang ada di isi kepala lu, tanpa harus mikirin footnote, kutipan dari siapa, semua tentang pandangan dan opini pribadi.
gue baca terakhir gue posting tulisan Maret 2015, setelah itu gue hanyut dalam kesibukan. beberapa bulan terakhir gue ngerasa ada yang gue lupain, dan bener, gue lupa kalau gue suka banget NULIS. gue suka memaparkan ide pandangan pribadi, gue suka baca tapi yang gak scientific things, gue suka mempelajari tentang manusia, sikap, sifat, rasa, pemikiran manusia, kompleks, beragam, gak ada habisnya buat dibahas dan jadi pelajaran hidup. gue suka traveling, dalam perjalanannya gue bertemu banyak orang, dan ada yang gue rindukan, berbagi semuanya ke banyak orang.
di jaman yang semua serba ada di internet, dan si raja kepo alias GOOGLE bisa hubungin kita semua, harusnya gue terus nulis dan berbagi ke kalian semua.
gue juga baru sadar ternyata gak sedikit yang baca beberapa postingan gue yang keliatannya biasa aja, tapi cukup membantu ternyata, and that's good, setidaknya gue bisa berbagi secara virtual sama lo semua.
gue emang bukan anak Jakarta, tapi pake bahasa gue elo, bukannya ingin sok gaul tapi sodara gak se-ibu bapak gue banyak anak Jakartaan, di tambah sahabat gue juga banyak yang asalnya dari kota macet kemana-mana itu, dan deretan mantan juga banyak anak sono hmm... jadi macem udah terkonstruk Aku-Kamu itu buat ya-you-know-what-i-mean, dan biar kita lebih akrab aja deh intinya, tapi gue cukup tau tempat kok, kalo di jawa ya gausah pake gue-elo deh kalo selain ngomong sama anak Jakarta, terutama di Malang sih, gue salah satu manusia yang agak risih kalo ada orang jawa ngobrol pake gue elo cuma supaya terlihat keren? gak cuy. gue di jakarta aja kangen sama temen-temen gue yang pada pake bahasa jawa, please deh proud to be javanesse people. gue sedih di kalimantan lebih tepatnya Balikpapan gak pernah diajarin bahasa daerah, jadi gak punya bahasa daerah, dan dirumah Mami Babeh gak pernah ngajarin bahasa daerah :"( oke biar jadi cerita pribadi dah.
-----
2015, berarti gue lagi sibuk kuliah, nyiapin magang, nyiapin acara yang namanya PSNMII XXVII karena HI UB adalah tuan rumah, jabat sebagai Presiden Mahasiswa FISIP UB, punya banyak gebetan, males masuk kelas kuliah tapi itu tanggung jawab, banyak tugas kelompok yang lumayan keteteran apalagi kalo satu kelompok sama orang sibuk semua, nyempetin main sama sahabat, hubungan percintaan complicated, jatuh cinta, patah hati untuk pertama kali yang sakitnya nampar, dan beruntungnya gue punya sahabat-sahabat yang entah datangnya dari mana (kayaknya sih dari Surga tuh orang-orang), terus memulai kembali membuka hati dan dekat tapi ternyata gak pernah jadian, terus muncul orang yang sudah lama dikenal dan dekat lama terus matahin hati lagi, jadi pejabat kampus yang ngajarin jadi orang publik yang tiap gerak gerik diperhatikan, jadi panutan, jadi bahan omongan, sejuta pro dan kontra, program kerja BEM yang gue pimpin dikecam banyak orang dan sampai hari ini jadi bahan perbincangan isu nasional, dan yang paling manis di 2015 adalah ketika gue sadar, gue adalah orang paling beruntung sedunia, karena gue punya sahabat yang itu-itu aja dan gue sukses buat organisasi yang harusnya politis menjadi organisasi yang sekalipun kita sudah gak ngejabat saat ini, kita masih terikat secara hubungan personal selayaknya keluarga, saudara.
semuanya bakal gue bahas di beberapa postingan nostalgia selama gue gak nulis okay, bakal gue bahas per chapter. Dan Special 2015, akan ada satu Chapter yang terkhusus untuk 21 orang hebat dalam hidup gue, mereka semua orang yang baru gue kenal baru banget gue kenal tapi gak tau kenapa sayangnya itu SAYANG BANGET, mereka adalah Pengurus Inti BEM FISIP UB 2015.
akan ada chapter tersendiri juga buat DUA PEREMPUAN JAWA yang beda tapi disatuin, dan jadi sahabat alasan gue selalu balik ke Malang, DINI & TYAS. ada lagi perempuan yang spesiesnya cuma satu di dunia akherat kayaknya, FITSA TERSAYANG BANGET YANG SATU INI. SATU (HARUSNYA SIH) PEREMPUAN LOMBOK, KIRANA. DUA PEREMPUAN JAKARTA, DEFIET (mamak tempat gue pulang dari Bali ke Malang numpangnya kamar dia, atau kalo kosan gue udah kemaleman, gue hobbynya masuk kamar defiet bangunin dia atau gangguin dia skripsian hahahha terus dia ngomel bodoamat!) & YAYA (adek manja tapi dia salah satu orang yang parah sih nguatin jaman di jakarta bisa gitu malah jadi apa-apa 'ayay... ayay... kakamu nih' dan juga sebaliknya kalo cengeng pasti doi udah kayak kucing 'kanoy.. kanoy', kita kayak dua bocah yang di satuin, kadang gue jadi kakak emmaknya dia, tapi kadang dia jadi orang lebih kuat dari gue, kan gila!
Dan DUA LAKI-LAKI YANG BANGET BANGET GUE SAYANG NGELEBIHIN PACAR atau SUAMI GUE ENTAR, DIAZ & DAGLONG. dan akan ada lagi kisa dua adek gue yang meskipun jauh-dekat, kita selalu dekat, dan potensi mereka dari dulu gue tau tapi gak pernah tau bakal bisa sedekat ini, sampai ada titik dimana gue sadar mereka berdua ternyata sedalam ini berartinya, HEPPY & RENO. jadi mereka itu orang yang baru dikenal pas nginjek kampus UB dengan status Mahasiswa, waktu bodoh ketemunya juga beda-beda dan moment begonya juga gak paham lagi deh bisa sedeket ini dan kalo ada orang yang nyakitin mereka, gue adalah orang yang bakal jambak + mukulin itu perempuan (maaf ya aslinya gue feminin kok bukan tukang pukul)
Dan DUA LAKI-LAKI YANG BANGET BANGET GUE SAYANG NGELEBIHIN PACAR atau SUAMI GUE ENTAR, DIAZ & DAGLONG. dan akan ada lagi kisa dua adek gue yang meskipun jauh-dekat, kita selalu dekat, dan potensi mereka dari dulu gue tau tapi gak pernah tau bakal bisa sedekat ini, sampai ada titik dimana gue sadar mereka berdua ternyata sedalam ini berartinya, HEPPY & RENO. jadi mereka itu orang yang baru dikenal pas nginjek kampus UB dengan status Mahasiswa, waktu bodoh ketemunya juga beda-beda dan moment begonya juga gak paham lagi deh bisa sedeket ini dan kalo ada orang yang nyakitin mereka, gue adalah orang yang bakal jambak + mukulin itu perempuan (maaf ya aslinya gue feminin kok bukan tukang pukul)
tapi sebelumnya gue rangkum dulu di postingan ini okay cerita 2015 nya.
kisah lebih banyaknya lagi di 2016 sih, HAHA itu up and down nya sangat nyakitin, nampar, babak belurin batin, tapi itu titik dimana gue sekuat 2017, dan 2017 adalah cerita dimana memang titik balik seorang Nurul Rohmah untuk kembali ke jalan kehidupan yang nyata.
duh bener-bener deh ya gue "tidur" panjang banget.
-----
2015,
gue hadapin banyak kisah manis dan pait, ibaratnya 2015 itu adalah gue lagi minum kopi yang direkomendasiin Evan, salah satu orang yang jago dan suka banget segala macem tentang per-kopi-an (macem kopi, rasa kopi, warung kopi, cafe kopi, dll). kenapa ibaratnya "lagi minum kopi", karena kopi itu enak, ada rasa manisnya karena ditambahin gula atau susu, tapi rasa aslinya ternyata pait, ada yang pahit aja, ada yang pahit kecut, dan bodohnya adalah gue gak bisa minum kopi tapi suka nyicipin kopi orang, efek kalo gue minum kopi ya-itu-deh, langsung sakit beberapa hari, awalnya perut sakit melilit, lanjut demam, makanya kalo habis minum kopi sekalipun cuma nyicip gue harus minum air mineral yang banyak dan merknya Nestle-Pure life atau Aqua :'))
Jadi seorang Presiden Perempuan adalah impian gue dulu waktu masih kecil liat Megawati ('keren ya negara seluas Indonesia dipimpin seorang perempuan, yang perannya jadi istri dan ibu ngurus anak banyak'), terus liat Angela Merkel (Jerman), Bidhya Devi Bandhari (Nepal), yang keren lagi adalah Mahinur Ozdemir (politisi perempuan Belgia yang berhijab, satu-satunya). dan Ya, gue salah satu di deretan perempuan hebat itu yang tiba-tiba jadi Presiden yang meskipun kampus lingkupnya kecil tapi ternyata sama aja gak enaknya. ternyata gak mudah jadi pemimpin ya, akan ada banyak orang ingin menjatuhkan dan tiap langkah itu bakal ada yang memperhatikan untuk dicatat kesalahan. jumlah orang yang perduli sama lu akan semakin sedikit, tapi disini kita bisa liat bahwa mereka yang bertahan adalah mereka yang memang tempatnya ada di inner circle itu
Menjadi perempuan mandiri hidup di Jakarta beberapa waktu juga ternyata tidak semudah itu, Jakarta untuk bekerja (magang saat itu gue di AICHR (ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights) mengajarkan banyak hal, tentang Jakarta dan lifestyle nya, tentang manusia, tentang pekerja, tentang dominasi, tentang kemanusiaan, tentang banyak hal, yang membuat mikir, kota ini lucu juga untuk ditaklukan, disitu gue liat oh ini Kerasnya Ibukota (maklum gue beberapa kali ke Jakarta cuma singgah, karena emang gak pengen hidup disana, gue benci macet, gue suka pergi mepet-mepet jam janji, karena gue gak suka nunggu).
Menghadapi banyak permasalahan di kampus khususnya organisasi apalagi kepanitiaan, di mana kamu ingin berbuat banyak untuk kampus, membanggakan menaikkan eksistensi kampus, namun ternyata tidak semua yang kamu rencanakan/gagas akan disepakati/disetujui/didanai, poor you my little girl, dan akan mempertemukanku bahwa ada seorang Indi Aulia Rahman, pria yang bisa dikatakan dulu adalah buaya darat HAHA tapi ada titik dimana seorang pria yang berdiri gagah itu ternyata ada di titik sangat rendah tapi dia bukan seorang yang lemah, sisi minus dia yang dulu-dulu-konon-katanya-hobby-mempermainkan-wanita semua itu hanya tentang remaja yang sedang mencari jati diri dan pembuktian eksistensi sepertinya. yang gue kenal, Indi adalah pria baik dan bijak, thanks ndi for everything, EVERYTHING, especially for STAY, that's what leader should did and must do, we learned by accident.
Kemudian, jatuh cinta di usia >20 adalah hal yang tidak mudah ternyata, serumit itu, selucu itu, seromantis di film itu, dan gak jarang sepahit itu haha. nanti gue berbagi ya khusus. jatuh cinta berkali-kali dan patah hati berkali-kali kemudian menemukan cara untuk bangkit kembali kemudian menyelesaikan kisah, itu adalah titik di mana, ada saatnya lu memang harus nelen kopi pait dan sakit perut setelah lu ngerasain rasa enak manisnya di ujung lidah.
Setelah bukan lagi menjadi apa-apa di kampus setelah menjadi bintang lu akan terkena/menderita "post power syndrome" dimana gak tau harus ngapain, berbuat apa yang bisa dicapai next stepnya, dan skripsi adalah masa akhir dari dunia perkuliahan yang akan lu hadapin di tahun selanjutnya.
chapter selanjutnya akan ada spesifikasi perjalanannya ya.
pesen gue ya, kita di usia 19-22 buat aja kesalahan sebanyak-banyaknya buat belajar, karena di usia 23 tahun, akan ada babak baru dimana lu harus menjawab semua pertanyaan hidup, babak dimana lu harus punya sikap dalam menghadapi masalah, dan kalau lu udah banyak ngelakuin kesalahan di tahun-tahun sebelumnya, lu bakal bijak ngadepin 23 tahun lu.
xoxo,
your best,
Noy
Komentar
Posting Komentar