Mahasiswi Hubungan Internasional (part 1 : tentukan passion mu . Anak IPA terjun ke jurusan IPS)


Salam Para Pembaca,

Sudah lama sekali saya tidak menulis sesuatu yang serius untuk dibagikan untuk seluruh pembaca saya. Dan kali ini saya ingin sekali berbagi tentang kehidupan saya yang sekiranya bisa menjadi bahan pertimbangan khususnya para calon Mahasiswa yang ingin memilih jurusan Hubungan Internasional sebagai studinya di universitas. Alasan saya menulis ini adalah karena beberapa pecan lalu ada beberapa teman-teman yang masih di bangku SMA menghubungi saya berkenalan dan menanyakan tentang kehidupan Mahasiswa HI, jadi saya terdorong untuk kembali menulis sesuatu yang bisa setidaknya memberi pandangan kepada teman-teman sekalian sebelum masuk jurusan HI agar tidak salah dalam mengambil langkah.
Saya adalah puteri bungsu dikeluarga. Abang-abang saya adalah lulusan Fakultas Teknik Elektro dan Mesin. Sejak SD ketika semua anak kecil memiliki cita-cita ingin menjadi dokter saya sudah menetapkan pilihan ingin menjadi Pejabat, dan itu hanya karena terinspirasi dari sahabat ibu saya yang merupakan salah satu pejabat kota Madya dan setiap bertemu selalu menggunakan heels/pantofel kantor dan berpakaian rapi, serta tutur kata selalu teratur. Kemudian beranjak SMP saya sering mengikuti lomba news anchor dan sering meraih juara dan ini berlangsung sampai SMA dan piala yang saya hasilkan dari lomba news anchor tinggi dan jadi salah satu kebanggaan orangtua. Dari tiga bersaudara yang menonjol memang saya, yang cerewet dan kritis dirumah memang saya, dan mimpi saya yang ingin meneruskan dari lomba yang sering saya ikuti semakin membuat saya terpacu dan melihat para news anchor di beberapa channel TV sangat cantik dan cerdas. Berawal dari melihat beberapa CV dari news anchor Indonesia yang sering mewawancarai pejabat Negara tertinggi sampai yang sering diberangkatkan untuk siaran Live di luar negeri membuat saya semakin kagum, dan setelah mengetahui bahwa beberapa diantara mereka adalah lulusan Komunikasi, Politik, dan Hubungan Internasional, membuat saya telah menentukan bahwa ketiga jurusan itu adalah pilihan saya.
Saat duduk di bangku SMA, saya adalah siswa jurusan program IPA, penempatan jurusan saat kelas XI atau kelas 2 SMA, dan itupun karena nilai saya yang bagus di mata pelajaran IPA (sebenarnya nilai IPS saya lebih tinggi semua mencapai angka 9, sedangkan nilai mata pelajaran IPA hanya satu yang nilainya 9 sisanya 8, tapi saya dimasukkan di program IPA), dank arena dari dulu di keluarga khususnya ibu saya ingin sekali salah seorang anaknya ingin menjadi dokter sehingga saya dipaksa untuk menerima takdir untuk masuk program IPA, dengan berat hati saya menuruti ibu saya, karena merasa “sekolah dibayarin orangtua, jadi nurut aja deh apa kata orangtua”. Padahal sahabat saya yang bernama Muhammad Anggi Saputra yang merupakan lawan debat saya selalu mengatakan bahwa saya terjebak di dunia yang bukan saya banget. Benar sekali, karena di jurusan IPA saya harus menghitung ketinggian orang yang bunuh diri, ikatan molekul, dan haemoglobin manusia sampai hewan. Sampai kelas XII atau kelas 3 SMA keinginan untuk masuk Fakultas Kedokteran semakin tidak ada. Justru saya bermimpi ingin menjadi seorang Pengacara seperti Ibu Elsa Syarif yang sering sekali masuk TV dan memenangkan kasus, dan saya mengatakan kepada ayah saya dan beliau mendukung awalnya meskipun pada akhirnya tidak setuju karena pengacara itu akan dibenci oleh orang-orang yang dikalahkan, atau bisa juga atas nama profesionalitas harus menggunakan kacamata yang berbeda untuk membela terdakwa yang memang seharusnya salah tapi dibenarkan. Kemudian saya mengatakan ingin berpolitik saja, karena melihat orang-orang disekitar keluarga ada yang memang beberapa seorang politisi, dan sangat keren memimpin pemerintah daerah dan provinsi, akan tetapi kata bapak Adam “anak perempuan jangan masuk politik ah nak, nanti kamu gak kuat dengan dinamika sampai tekanan didalamnya”
Tapi dari dulu saya adalah anak yang suka mengambil resiko, saya banyak belajar dengan beberapa orang disekeliling tentang politik, diskusi selalu menyenangkan. Dan sejak SMP saya memang aktif berorganisasi, SMA organisasi di dalam dan luar sekolah saya ikuti dan aktif dan juga selalu memiliki posisi penting. Sampai akhirnya kelas XII SMA saya benar-benar memikirkan masukan dari beberapa orang sekeliling saya dengan dilarang menjadi pengacara, politisi, didukung menjadi seorang dokter tapi melihat darah orang kecelakaan saya terasa nyeri seluruh badan, dan melihat skill yang saya punya, saya memutuskan hanya akan apply jurusan Hubungan Internasional dan Komunikasi.
Saat mencari passion, saya menyadari bahwa saya adalah orang yang senang untuk tampil, dan paling suka bicara, dan itu membuat saya merasa percaya diri bahwa passion saya disini, sehingga saya mengikuti beberapa test di beberapa universitas dan hanya dua jurusan itu saja Komunikasi dan Hubungan Internasional, dan saya juga mengikuti salah satu program beasiswa studi S1 di Belanda dengan konsentrasi jurusan politik, dan saya salah satu yang lolos, namun saat meminta izin ternyata orangtua tidak setuju karena memikirkan Belanda merupakan Negara bebas ganja dan saat itu saya masih kecil ditambah lagi saya suka sakit dan homesick dan Belanda it’s soooo far from home. Jadi saya batalkan studi di Belanda itu padahal saya ingin menginjak tanah Eropa sangattt inginnn sekali cz everyone says that everything there are amazing hmm…
Singkat cerita saat persiapan test SNMPTN tulis saya apply jurusn IPS saja, sehingga waktu sebulan saya manfaatkan untuk mengikuti les mata pelajaran IPS (saya sangat tidak jago akuntansi -_- ) secara intensif di kota Jogja, salah satu kota terindah di Indonesia dan selalu membuat saya rindu dibuatnya.
Dan saat melaksanakan program intensif dan sampai saya mendaftar SNMPTN tekat saya semakin bulat untuk hanya mencoba jurusan HI dan universitas yang saya pilih adalah UGM dan UB. Alasan saya memilih UGM adalah karena memang HI UGM statusnya adalah Ilmu Hubungan Internasional, selain itu dosen-dosen HI UGM adalah orang-orang yang luar biasa, dan kampus bulak sumur ini menurut saya adalah kampus  yang telah melahirkan banyak orang hebat. Dan HI UB kedua karena orangtua dan abang saya yang kedua yang menyuruhnya dengan alasan dekat dengan rumah abang sehingga bisa diawasi, selain itu pikiran rasional saya adalah karena HI Brawijaya cukup bisa dijadikan pilihan kedua karena akreditas yang sudah B dan memang saat SNMPTN Tulis kita harus pandai dalam mendaftar karena jika pilihan pertama adalah Universitas yang sulit dan banyak saingannya, pilihan kedua harus pilihan yang rasional disesuaikan dengan kemampuan disertai jumlah mahasiswa yang ditampung universitas tersebut apakah memiliki peluang untuk masuk.
Dan saat di pengumuman ternyata saya mendapat pilihan kedua, kecewa karena tidak bisa kuliah di kota pendidikan Jogja yang sudah membuat saya jatuh cinta akan keramahan orangnya dan aroma diskusi yang sangat tinggi di kota Jogja, seni dan diskusi adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari Jogjakarta. Tapi ini adalah tantangan baru dimana saya akan belajar untuk hidup di kota Malang yang sebelumnya pernah saya datangi hanya satu kali dan hanya sebentar saja, tapi kali ini saya akan hidup selama beberapa tahun, harus belajar mandiri tanpa siapapun dikota yang terkenal dengan sejuk dan dinginnya kota Malang, lebih tepatnya di Universitas Brawijaya Malang dan yap International Relations as my major. Happy for that!

Jadi intinya kamu mau dari jurusan apapun bisa masuk ke IPS jurusan kuliahnya.
yang agak bunuh diri kalo di SMA kamu IPS/Bahasa/SMK tata busana terus mau masuk kedokteran -_-
kalo kamu anak IPA mau masuk HI/jurusan sosial lainnya bisa banget. cuma gak pahamnya jalurnya gitu, kalo jamanku ya SNMPTN Tulis yg seleksi nasional itu, jadi ya kudu les intensif biar gak clungak clunguk pas ujian (gue sih yang emang kalo gak belajar ya bakal so dumb wkwk)

Komentar

  1. kak. jadi kalo anak ipa nganbil HI gk busa SNMPTN ya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak paham jaman kamu gimana. kalo jaman aku SNMPTN tulis ya bisa aja, kalo undangan gak bisa deh kayaknya kalo jurusan IPA ke IPS ataupun sebaliknya

      Hapus
  2. thanks kak, bermanfaat.
    kakak dulu bimbelnya jurusan ipa,ips atau ipc?

    BalasHapus
    Balasan
    1. daripada keliatan kayak di kacangin. aku balas sekarang dan maafiiinnn pake banget mungkin sekarang kamu sudah sukses didunia perkuliahan. yang jelas aku bimbel ambil IPS, sama sekali gak pengen mikir IPA" lagi karena tekad udah bulat mau ambil HI.

      Hapus
  3. kak bener ga kalau anak ipa mau masuk HI UB lewat jalur snmptn, nilai rapor akan dikurangi atau dikonversikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai kak, kita mungkin punya pertanyaan yang sama, kalau boleh ayo kita sharing sharing lewat email ya kak. Salam kenal deinabella24@gmail.com

      Hapus
    2. Hai kak, kita mungkin punya pertanyaan yang sama, kalau boleh ayo kita sharing sharing lewat email ya kak. Salam kenal deinabella24@gmail.com

      Hapus
    3. hallo, im so sorry. mybe its to late to answer your question, hmm... kalau masih mau discuss bisa DM IG aku yaa @nurulrohmah

      Hapus
  4. Hai kak, waktu tes s1 di belandanya itu dimana ya kak? Maksudnya programnya ditunggu balasannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haii... aku lupa -_- atas rekomendasi SMA aku yg jelas, udah berapa tahun yang lalu, tak ingat.

      Hapus
  5. Kak jadinya anak ipa bisa gasih dan berpeluang gasih buat ambil jurusan HI lewat jalur snmptn? Tq kak, mohon jawabannya yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bantu bales yaah. Bisa kok, temen2ku banyak yang dari IPA pas SMA nya :)

      Hapus
  6. Terimakasih kak, artikel ini semakin menguatkan saya untuk masuk HI yang isyaallah di UB. Kasus saya hampir sama dengan kakak, saya anak IPA tapi awal masuk SMA itu saya ngisi angket untuk masuk di IPS. Hasil tes saya cocoknya di IPA ya akhirnya masuk IPA, saya bilang ortu buat dipindah ke IPS, tapi ortu masih terjebak di anggapan anak IPA lebih baik dari IPS. 3 tahun saya jalani tapi didalamnya saya jenuh karena disini tidak sepenuhnya keinginan saya. Semoga passion baru saya ini adalah yang paling tepat dan tak ada penyesalan lagi.

    BalasHapus
  7. Hai kak. Aku murid SMA IPA. Tapi passionku sama sekali gaada di sana. Aku bener-bener payah sama yang namanya hitung2an. Karena udah terlalu telat buat pindah ips, aku bertekad untuk kuliah nanti aku mau ambil jurusan ips. Tapi aku gapaham gimana caranya terjun ke materi ips, gapaham sama apa yg harus dipelajari, dan bagsimana melajarinya. Ada yg bisa bantu? Aku akan sangat berterimakasih kalau ada yg bisa reply. Boleh email aku maymeyes17@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya merasakan hal yang sama. saya bingung harus mulai mempelajari materi IPS darimana. sedangkan kalau untuk les, sepertinya tidak bisa karena biaya dari orang tua harus dibagi untuk biaya pendidikan adik-adik juga. saya sebagai anak sulung juga sungkan bila harus merepotkan orang tua hanya demi saya sendiri. kalaupun di les kan, saya juga takut apabila hasil yang saya capai tidak bisa memenuhi target orang tua saya. jadi mohon balasannya, saya ingin masuk ke HI dari jurusan IPA. lantas, materi apa saja yang harus saya pelajari, dan mulai darimana saya harus belajar? terimakasih banyak.

      Hapus
    2. coba aja kamu mulai belajar lewat buku digital kan banyak

      Hapus
  8. Halo ka ; saya rizky saya duduk di kelas 10 Jurusan Ipa ka ; thn kelulusan saya kan tahun 2022 nanti ; itu hanya bisa memilih satu universitas Dan satu Jurusan kan ka ; lalu kalo memang saya sudah mantap pilih HI ; apakah saya bisa langsung pilih HI di univ yang saya inginkan ka? Lalu jalur nya setau saya ka pakai SBMPTN karena kalau SNMPTN itu Jurusan kuliah nanti harus sesuai dengan jurusan saat di SMA ka ; Dan saya akan pakai SBMPTN ka

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip sama sama pejuang utbk soshum linjur ipa ips .....HI i am coming

      Hapus
    2. haiiiiii kita samaaaaaaa bangetttt huhuu... sharing bareng yok, dm ke ig ya @bellasihombing.19

      Hapus
    3. haii kita samaaa pejuang utbk soshum linjur ipa ke ips , saling sharing hyuu
      dm ke Ig @anieyysa_

      Hapus
  9. Wahhh...saya juga SMA nya IPA kak...jadi masih takut2 gitu mau ambil jurusa. Hi

    BalasHapus
  10. kak aku mau nanya kak..aku bingung banget mau masuk ipa atau ips . krna gini kak aku tuh gk pinter itung2an tpi masuk di ipa. dan sbnrx aku suka bnget politik . dan pngen di ips tapi
    .orang tua nuntut nilai mtk yg tinggi. jadi gmn kak? menurut kakk aku lanjutin di ipa aja atau lanjt di ips dan kuliah HI

    BalasHapus
    Balasan
    1. lanjutin di ips,gapapa kok linjur ke ips banyak temennya .... ipa udah banyak banget materinya itungan males yap trs di ips juga ada mtk kan

      Hapus
  11. Halo kak.. mau nanya ini kak apakah kakak mempunyai teman yang lulusan SMK akuntansi tapi bisa masuk Hi kak? Kalau ada saya minta kasih tau orangnya dong kak biar saya tanya2 ke dia.ohh iya kak minta sarannya bagaimana saya bisa tetap optimis dengan keinginan saya untuk bisa lulus di UGM karna sekolah saya memang belum pernah ada alumni didalamnya akan tetapi sekolah saya memiliki akreditasi A Dan Alhamdulillah saya selalu mendapatkan juara kelas dan juara umum disekolah.. bagaimana ya pendapat kakak kakak semuanya apaa saya bisa lulus jalur SNMPTN?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer