Dilema usia 20an keatas (Titik Kembali)

Di usia >21 tahun itu adalah usia di mana kamu akan mengenal dan merasakan banyak hal.
mulai dari mengenal banyak orang baru sampai dunia baru, mulai tau rasanya sakit ditinggalkan dan kosongnya karena kehilangan, satu persatu mulai dari keluarga dan teman ada saja kabar kehilangan, kehilangan selamanya atau hanya sekedar kehilangan yang bermakna sudah tidak bisa mempertahankan untuk bersama atau karena jarak yang dibuat.
belum lagi tentang dunia, kamu akan lebih paham mana duniamu, dunia orang lain, dan pandanganmu dalam menghadapi dunia, posisi kamu dimana? kamu akan temukan di usia-usia ini

>21 tahun explore lah banyak-banyak, lawan ketakutanmu. contoh aku adalah orang yang gak mau banget naik gunung, mikir pipisnya gimana kalau sakit perut gimana kalo mau mandi gatel bau badan gimana lalalala kebanyakan mikir, sampai akhirnya suatu hari aku berani memutuskan ayo daki semeru. dan ternyata gak ada yang terjadi, biasa aja, pipis aja, sempet jatoh luka dan bekasnya ada sampai sekarang tapi bahagia. banyak juga yang ditemukan pelajaran yang didapat, mulai dari ketemu orang baru, how to survive di tempat yang gak pernah ditemuin sebelumnya, gak ada signal, gak ada supermarket, gak ada apotek, yang ada cuma manusia lainnya. Belajar jangan hanya sebatas ruang ruang kelas ajar, pelajaranmu luas diluar sana, di alam, di semesta ini, terlalu banyak yang bisa dibaca, dikenal, dipelajari.

>21 tahun belajar juga dengan  bertemu macam / banyak orang, yang mau berteman pas ada maunya aja, yang ketika sudah menemukan hal baru terus kita ditinggal, yang ternyata nyaman itu juga sifatnya sementara, tapi disini juga belajar bahwa seleksi alam itu ada dimana saja, termasuk pertemanan manusia. kita bakal tau mana orang yang cinta dan tulus itu karena waktu, bukan kata-kata, bukan juga perasaan. perasaan itu mudah sekali berubah seiring waktu. Untuk itu diusia peralihan ini kita sadar sekali bahwa yang sebenarnya pembunuh berdarah dingin itu adalah waktu.

>21 tahun, tuntutan sosial semakin banyak. Normalnya seperti ini, ketika kamu keluar dari itu maka kamu dikatakan tidak normal, melenceng dari perbuatan yang benar. berbeda itu kadang bisa dikatakan unik, namun juga bisa dikatakan tidak normal, tidak wajar. dan kita harus mengikuti standar sosial, pada ini hidup yang harus kita jalani sendiri. di usia ini kamu akan lebih akan mengenal dan mempelajari dirimu sendiri

>21 tahun, pertanyaan sosial terus terusan tidak ada habisnya, ketika sekolah ditanya "kapan lulus?" setelah lulus "kapan kerja? kok belum kerja kerja sih?", setelah kerja mapan "kapan menikah? sudah waktunya lho" kalau perempuan akan dibilang "jangan tunda, nanti malah dikata perawan tua" kata siapa sih? tetangga ibu ibu gosip komplek? doi kasih duit lo dan menjamin asuransi jiwa lo? kagak kan? yaudah jangan berisik usik hidup orang lain bisa gak sih?

paitnya adalah diusia ini lo diperkenalkan dengan dunia baru dan jatuh hati dengan sesuatu oleh satu orang, kemudian ditawarkan untuk masuk lebih dalam ke kehidupannya sampai dibiarkan berekspektasi. kemudian jatuh cinta. . .
tau kan resiko jatuh cinta apaan?
patah hati.
yes.
Untuk kalian yang pernah ada diposisi itu, jangan khawatir kalian tidak sendirian.
tapi apa kalian paham kenapa ternyata asik pernah diposisi itu setelah melewatinya?
kamu tau rasanya berdiri dengan kaki sendiri, patah hati itu sakit yang tak ada obat penawarnya, sakit terjancuk karena kebodohan diri sendiri, tapi kalian yang bertahan, kalian yang bisa ajdi expertise ! haha sekarang aja w bisa bangga! dulu? HAHA JANGAN TANYA YA BABI.

hari ini mau apa?
kemaren sudah cukup lah di lubang kepedihan itu (wkwk kepedihan taek!)
sekarang saatnya melanjutnya perjalanan setelah hidup seakan kemarin seakan berakhir dengan titik. karena ternyata setelah titik masih ada kalimat selanjutnya yang belum selesai ternyata, hanya saja kamu harus kembali. kembalikan semua mood untuk bisa bangkit dan menjadi pribadi yang lebih tangguh, kamu sudah jadi expertise ingat di salah satu cerita hidup yang gak semua orang pernah rasakan.
ada juga yang bukan perkara cinta, tapi perkara financial.
kadang kita hidup itu butuh motivasi, tapi motivator terbaik itu diri sendiri. kalau kamu mau berubah itu bukan dari orang lain, tapi dirimu sendiri.

hari ini aku sudah menemukan diriku yang lebih baru, aku tau ini saatnya TITIK KEMBALI dalam perjalanan hidupku selanjutnya.

terima kasih yaa kisah pahit di suatu sore yang mendung di suatu pekarangan sebuah rumah tua, yang kemudian disambut guyuran hujan dan air mata.
kamu adalah pelajaran paling menyakitkan dalam usia >21 tahunku, yang menjadi awal benteng kuatku menyambut >21 tahun kedepannya.

aku mau memulai TITIK KEMBALI ku,
ini saatnya kamu, kalian, yang pernah merasakannya.

your best,
Noy.

Komentar

Postingan Populer